Jumat, 06 November 2009

Dasar-Dasar Lokasi Kegiatan Retail

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai dasar-dasar lokasi kegiatan retail, sebaiknya kita mengetahui tentang pengertian retail (kegiatan eceran) itu sendiri. Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang-orang beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi ritel juga melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery services) ke rumah-rumah dan tidak semua ritel dilakukan ditoko. Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peretail maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.
Dalam kegiatan retail ada beberapa strategi di antaranya yaitu:
 Strategi Pemasaran Ritel
Strategi pemasaran ritel meliputi: pemilihan segment target pasar dan penentuan format ritel, pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan ritel untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi. Ritel yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan pesaing. Pasar ritel bukan merupakan tempat khusus dimana para pembeli dan penjual bertemu, tetapi sebagai kelompok konsumen dengan kebutuhan-kebutuhan yang sama (segmen pasar) dan sekelompok ritel yang menggunakan format ritel yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Pasar sasaran dalam ritel sering kali ditetapkan berdasarkan faktor demografis, geografis dan psikografis. Menetapkan pasar sasaran merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran ritel (retail). Bauran ritel atau disebut dengan retail mix adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, lokasi, personalia, promosi dan presentasi atau tampilan-untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi target pasar.
 Strategi Pertumbuhan Ritel
Ada 4 jenis pertumbuhan yang diusahakan oleh ritel yaitu penembusan pasar, perluasan pasar, pengembangan format ritel dan diversifikasi. Kesempatan penembusan pasar (market penetration) meliputi usaha-usaha langung terhadap konsumen yang ada dengan menarik konsumen pada target pasar sekarang yang tidak berbelanja di tokonya untuk lebih sering mengunjungi toko tersebut atau untuk membeli lebih banyak barang pada tiap kunjungan. Pendekatan lain adalah dengan penjualan silang yaitu dengan menjual barang-barang tambahan pada konsumen.
Aspek pemilihan lokasi dalam area perdagangan ritel meliputi:
1. Tipe Lokasi yang memungkinkan oleh ritel
2. Mengevaluasi keunggulan relatif dari setiap area perdagangan yang dipilih.
3. Tipe lokasi perdagangan yang memungkinkan untuk tumbuh
4. Jenis lokasi yang ada
5. Alasan mengapa suatu ritel tetap berlokasi disuatu tempat tertentu meskipun ada ritel lain berlokasi ditempat berbeda
6. Keuntungan relatif yang didapat dari sebuah tipe lokasi
7. Tipe lokasi yang cocok bagi ritel
8. Tipe lokasi yang kurang diminati
9. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan oleh peritel dalam memilih lokasi
Industri retail banyak berkembang di Indonesia karena industri retail sangat strategis di Indonesia. Industri retail ini merupakan industri ke dua terbesar yang mampu menyerap tenaga kerja setelah industri pertanian. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis guna memenuhi berbagai kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa, dewasa ini telah muncul bermacam-macam bisnis eceran atau retail hampir diseluruh kota besar di Indonesia. Bisnis retail ini meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Perkembangan perusahaan eceran di Indonesia sendiri sangat pesat, baik itu perusahaan eceran kecil, menengah, dan besar. Sebagai contoh sebut saja toko khusus, toko serba ada (department store), pasar swalayan (supermarket), toko kelontong, toko diskon, pengecer potongan harga, penjualan langsung, pemasaran langsung, jasa pembelian, dan waralaba. Hal ini dikarenakan sektor eceran merupakan peluang bisnis yang memiliki prospek cerah, lebih-lebih di Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dengan kebutuhan yang besar pula.
Selain dari pelayanan yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen adalah masalah penempatan lokasi. Logikanya bahwa bila berhasil mendapatkan lokasi yang tepat, maka kesuksesan akan dapat tercapai dalam bisnis retail ini. Dalam penetuan lokasi melibatkan bermacam-macam strategi pemasaran seperti geografi retailing, perencanaan kota dan riset operasi tingkah laku kosumen dan perekonomian. Produsen sebagai pihak penyedia produk retail harus mampu membaca dan memahami apa yang diinginkan oleh konsumen dengan memperhatikan karakteristik, kondisi konsumen serta untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan suatu pelayanan melalui komunikasi yang baik dengan memprioritaskan pemenuhan keinginan dan selera konsumen. Dengan demikian diharapkan terbinanya hubungan yang erat dengan konsumen dengan meningkatkan pelayanan yang ada sekarang.